Senin, 24 Mei 2021

Makna Kehidupan Yang Sesungguhnya

Makna Kehidupan Sesungguhnya - Filsafat kehidupan memang mesti kita pahami untuk nantinya bisa memberikan arah kemana seharusnya kita berjalan.

Makna Kehidupan Sesungguhnya
Makna Kehidupan Sesungguhnya

Mengapa Bertanya tentang Makna?

Jika ditelaah lebih dalam, pertanyaan tentang makna berakar pada tiga hal. Pertama, pertanyaan tentang makna muncul, karena kita tidak hidup. Artinya, kita tidak mengalami hidup ini seutuhnya. Kita terjebak pada berbagai pikiran dan perasaan yang muncul. Di tengah itu semua, kita kehilangan pemahaman tentang siapa diri kita yang sebenarnya.

Dua, kita bertanya tentang makna, karena kita kehilangan arah dalam hidup. Mungkin, selama ini, kita hidup hanya untuk diri kita sendiri. Kita hidup hanya untuk mewujudkan ambisi pribadi yang sempit dan penuh kerakusan. Kita hidup hanya untuk memuaskan dorongan nafsu diri yang tak ada habisnya, misalnya untuk memperoleh kenikmatan.

Tiga, pertanyaan tentang makna juga lahir, karena kita hidup di dalam ajaran yang salah. Mungkin saja, kita hidup dalam kungkungan agama dan budaya yang menindas. Kita tumbuh dalam budaya yang menekankan rasa takut dan kepatuhan buta, tanpa sikap tanya. Sampai satu titik, semua itu terlihat semu, dan kita mulai memberontak, serta bertanya.

Untuk menjawab pertanyaan tentang makna, ada tiga hal yang kiranya penting untuk dipertimbangkan. Pertama, makna dari hidup adalah untuk hidup sepenuhnya. Artinya, kita mengalami segala sesuatu dari saat ke saat secara utuh dan penuh. Derita dan bahagia dialami sepenuhnya secara menyeluruh, karena keduanya adalah kehidupan itu sendiri.

Kehidupan itu bukan bersenang-senang terus menerus. Kehidupan itu juga bukan mabuk terus menerus. Kehidupan itu bukanlah kenikmatan tanpa batas. Kehidupan adalah tarian antara nestapa dan bahagia yang datang bergantian. Rayakanlah itu semua.

Dua, dengan berkata ya pada semua unsur kehidupan, termasuk duka dan bahagia, maka kita akan memperoleh kejernihan. Kita bisa melihat dunia apa adanya. Kita tidak lagi terbelenggu oleh emosi ataupun pikiran sesaat yang menyiksa jiwa. Saat demi saat, kita pun bisa mengambil sikap yang tepat.

Ada waktunya, kita mesti diam dan mengamati. Kita membiarkan hidup mengalir melewati segala rintangan yang ada. Ada waktunya, kita mesti bertindak untuk turut menyelesaikan masalah. Kejernihan membantu kita menentukan, kapan harus diam dan bersikap lembut, serta kapan harus bertindak dan bersikap keras.

Jadi mulai saat ini, detik ini tentukanlah kemana arah tujuan hidup anda kedepannya sesuai dengan apa yang anda inginkan.

Salam Hangat

 

Surya Adnyana

Posting Komentar